Wujudkan Penggunaan EBT, Pemerintah Perlu Dorong Industri Gunakan Panel Surya

25-06-2022 / KOMISI VII
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno bertukar cideramata usai memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/6/2022). Foto: Anron/Man

 

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengatakan, perlu adanya dorongan dari pemerintah untuk mendorong sektor industri agar menggunakan panel surya sebagai energi baru dan terbarukan (EBT), seperti memberikan insentif bagi industri yang menggunakan panel surya agar industri tergerak memanfaatkan panel surya sebagai EBT. Serta untuk mempercepat  pengembangan industri. Pemerintah juga mempunyai andil yang cukup besar dalam hal ini dan juga pengembangan infrastruktur energi  terbarukan di Indonesia.

 

Demikian diungkapkan Eddy usai memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI dengan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika  (Dirjen ILMATE) Kementerian Perindustrian, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Dirut PT Len Industri, Dirut PT Surya Energi Indotama, perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, perwakilan Pemerintah Kota Bandung, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/6/2022).

 

“Saya kira perlu adanya dorongan dari pemerintah antara lain bagaimana pemerintah mendorong bahkan memberikan insentif bagi industri yang menggunakan panel surya. Jadi itu merupakan salah satu pendorong yang bisa dijadikan fasilitator untuk mempercepat pengembangan industri , dan kiranya  pemerintah punya andil yang cukup besar dalam hal ini. Apalagi jika itu ada insentif, mungkin industri juga akan tergerak untuk memanfaatkan panel surya sebagai EBT,” kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

 

Kendala yang dialami untuk pengembangan panel surya di Indonesia ini dinilai tidak terlalu besar. Faktor utama adalah ketersediaan bahan baku panel surya yang dirasa masih kurang dan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang belum dikembangkan. “Sesungguhnya pengembangan panel surya di Indonesia ini tidak menghadapi kendala yang begitu besar, kecuali memang kita masih prihatin terhadap TKDN. Sebetulnya TKDN masih bisa diperbesar dan ditingkatkan lagi bahwa bahan baku untuk ke panel surya itu masih harus diimpor, sedangkan sumber bahan bakunya itu adalah pasir besi yang kita ekspor keluar,” kata Eddy.

 

Legislator dapil Jawa Barat III itu menambahkan, saat ini sudah banyak sektor industri yang menggunakan panel surya. “Memang sekarang sudah banyak sekali dari sektor industri yang memang sudah menggunakan panel surya. Kita lihat bahwa berbagai industri besar, terutama mereka yang memang dituntut oleh perusahaan-perusahaan multinasional di luar negeri untuk menggunakan energi berbasis EBT itu sudah menggunakan panel surya di sektor-sektor produksinya. Kita lihat juga Pertamina menggunakan EBT untuk di beberapa SPBU. Bahkan SPBU Pertamina pun secara agresif sudah memasang panel surya,” tutup Eddy. (ron/sf)

BERITA TERKAIT
Program MBG Diluncurkan: Semua Diundang Berpartisipasi
06-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Gizi Nasional dijadwalkan akan meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari ini, Senin, 6 Januari 2025....
Komisi VII: Kebijakan Penghapusan Utang 67 Ribu UMKM di Bank BUMN Perlu Hati-Hati
04-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyoroti rencana pemerintah yang akan menghapus utang 67 ribu...
Pemerintah Diminta Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif Indonesia
03-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini dituntut untuk menata dan...
Dina Lorenza Dukung Kenaikan PPN: Harus Tetap Lindungi Masyarakat Menengah ke Bawah
24-12-2024 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza mendukung rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen...